AKSI NYATA MODUL 3.3

AKSI NYATA MODUL 3.3 

PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID

Oleh Cholifatun, S.Pd
Calon Guru Penggerak Angkatan 5 
Kabupaten Banyumas

PERISTIWA (FACT)

1. Latar Belakang

Seorang pendidik yang berperan sebagai pemimpin dalam pengelolaan sumber daya harus mampu melihat potensi dan kekuatan dari sumber daya yang dimiliki sekolah. Dalam melakukan identifikasi menggunakan sebuah pendekatan yaitu pendekatan berbasis aset (asset based thingking) dan mampu memanfaatkan sumber daya tersebut secara optimal dengan cara meningkatkan mutu dan mengembangkan sumber daya yang ada serta mampu melakukan koordinasi dan membangun relasi yang baik dengan pihak luar sekolah terkait sumber daya sekolah. 

Salah satunya dengan mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid yang memanfaatkan 7 modal yang ada di sekolah dengan melakukan perubahan kecil di lingkungan kelas pada khususnya dan lingkungan sekolah pada umumnya. Harapannya dengan mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid, mereka (murid) mampu menyadari potensi dan kekuatan yang mereka miliki dan mengembangkan potensi dan kekuatan tersebut sehingga terwujudnya merdeka belajar.

Prakarsa perubahan ini selaras dengan visi dan misi SMP Negeri 1 Kebasen adalah menwujudkan siswa yang bermutu, berbudaya, berwawasan lingkungan, kompetitif berdasarkan iman dan takwa dengan akronim muda saling komit. Dalam implementasinya untuk mewujudkan siswa yang berwawasan lingkungan perlu kerjasama dari semua elemen yang ada mulai dari kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, siswa, komite sekolah dan pihak-pihak yang terkait sebagai pendukung pendidikan.

Kepedulian terhadap isu sampah ini dari semua pihak akan memberi teladan kepada siswa akan kebersihan lingkungan. Karakter siswa akan terbangun dan sikap tindakan cinta lingkungan hidup dilakukan dengan penuh kesadaran. 

2. Alasan Melakukan Aksi ini

Prakarsa perubahan yang dilakukan adalah menguatkan interaksi sosial antara komunitas edukasi lingkungan (eling)secara positif, arif, dan bijaksana melalui program sampahku tanggungjawabku (samtaku). Program ini diharapkan mampu mengembangkan profil pelajar pancasila yaitu siswa mampu bergotong-royong. Program ini diharapkan dapat menumbuhkembangkan kepemimpinan murid akan mendorong murid mengembangkan berbagai sikap-sikap positif yang merupakan pengejawantahan dari iman, ketakwaan dan akhlak mulia. Siswa juga dapat mandiri, program ini dapat juga menumbuhkembangkan kepemimpinan murid mendorong murid untuk mengambil kontrol dan bertanggungjawab pada proses pembelajarannya sendiri.

Program samtaku diharapkan juga dapat mewujudkan karakter siswa yang berwawasan lingkungan, peduli akan sampah dan peduli lingkungan dalam rangka menuju sekolah yang bebas sampah, sekolah yang bersih dan nyaman serta dapat sukses menuju sekolah yang berpredikat adiwiyata nasional.

3. Deskripsi Aksi Nyata yang Dilakukan

Aksi nyata yang dilakukan adalah menguatkan interaksi sosial antara komunitas eling (edukasi lingkungan) secara positif, arif, dan bijaksana melalui program samtaku (sampahku tanggungjawabku). Program samtaku dimulai dari setiap hari siswa melakukan pemilahan sampah, setor sampah ke bank sampah yang dikelola oleh komunitas edukasi lingkungan. Membiasakan siswa mengolah sampah dengan cara 4R. Reduce adalah mengurangi/meminimalkan sampah (contoh: kantin menjual makanan tanpa bungkus plastik). Reuse adalah menggunakan kembali barang yang ada (contoh: menggunakan tumblr minum). Replace adalah menggunakan alternatif lain (contoh: mengganti tisu dengan sapu tangan). Recycle adalah mendaur ulang sampah (contoh: botol atau gelas plastik bekas menjadi pot, tempat pensil, lampion dll). Kegiatan diakhir semester ada kegiatan “GIPYAK” (Gebyar Inovasi Potensi Anak yang Kreatif). Kegiatan ini berisi tentang pameran hasil daur ulang sampah, fashion show hasil karya daur ulang sampah, gerakan membuat lampion dari gelas plastik bekas dan membuat area “GIPYAK” (Gebyar Inovasi Potensi Anak yang Kreatif) yang berisi karya siswa baik dari barang bekas ataupun karya seni yang lain dengan memanfaatkan area rumah jalan yang menghubungan antara gedung kelas dengan gedung Keterampilan. Adapun langkah-langkah kegiatan aksi nyata berpedoman pada tahapan BAGJA yaitu:

1. Buat Pertanyaan

  Membuat Pertanyaan utama yang akan menentukan/potensi/peluang; mendefinisikantujuan;pertanyaan dibuat untuk memprovokasi/menginisiasi/menginisiasi perubahan(prakarsa) menggalang atau membangun tim koalisi tim perubahan, dukungan, urgensitas,

Pertanyaan Utama

a. Bagaimana kita dapat meningkatkan kepedulian murid terhadap lingkungan?

b. Kegiatan apa yang menarik siswa agar peduli dengan masalah sampah?

c. Bagaimana kita dapat menguatkan interaksi sosial antara komunitas eling dengan semua murid secara positif arif dan bijaksana?

BAGJA TAHAPAN B (BUAT PERTANYAAN)


       Aksi nyata yang telah dilakukan pada tahapan B ini adalah diskusi bersama kepala sekolah/rekan kerja bagaiman program samtaku di sekolah selama ini dapat berhasil. Dialog dengan rekan kerja mengidentifikasi interaksi antara komunitas eling dan semua murid 


curah pendapat dengan kepala sekolah dan rekan sejawat
 


       Diskusi dengan komunitas edukasi lingkungan mengenai program samtaku. Diskusi tersebut melibatkan (1) suara (voice) dari siswa yaitu ada sesi dialog dengan siswa-siswi yang tergabung dalam komunitas edukasi lingkungan serta memberikan kesempatan untuk menyampaikan ide/gagasan tentang cara untuk meningkatkan kepedulian lingkungan, kegiatan yang menarik agar siswa peduli sampah. (2) Pilihan(choice) yaitu memberikan kesempatan murid untuk memilih jenis kegiatan dan sub kegiatan pada program samtaku. (3) Kepemilikan (ownership) adalah memberikan kesempatan pada siswa untuk merancang/mendesain kegiatan samtaku.


CGP sedang berdiskusi dengan komunitas edukasi lingkungan mengenai program samtaku


2. Ambil Pelajaran

Menyusun pertanyaan lanjutan untuk menemukenali kekuatan potensi/peluang lewat investigasi atau penyelidikan, mengidentifikasi mengapresiasi yang terbaik dari apa yang telah ada menemukan “inti positif” setiap pertanyaan dibuat dengan hati-hati dan sifatnya positif. Menentukan bagaimana cara kita mengungkapkan fakta, memperoleh data diskusi kelompok kecil/besar, survey individu, multi unsur 

Pertanyaan utama

a. Aktivitas apa saja yang menarik minat murid untuk melakukan program samtaku (sampahku tanggung jawabku)

b. Apa yang murid sukai ketika berinteraksi dengan murid-murid yang lain?

c. Mana kegiatan sekolah yang telah menguatkan interaksi sosial diantara murid?

d. Apa kebijakan sekolah yang telah mendukung peningkatan kepedulian lingkungan sekolah?

BAGJA TAHAPAN A (AMBIL PELAJARAN)

1. Diskusi dan konsultasi dengan Kepala sekolah 

Pada hari Jumat, 18 November 2022, CGP berkonsultasi dengan Bapak kepala sekolah dalam penyusunan rencana aksi nyata program yang berpihak pada murid. CGP meminta masukan dan saran mengenai pelaksanaan program Samtaku. Program Samtaku (sampahku tanggungjawabku) diharapkan dapat menumbuhkan jiwa kepemimpinan pada murid di SMPN 1 Kebasen Kabupaten Banyumas. 

Kepala sekolah sangat mendukung program tersebut dan memberikan beberapa masukan demi kelancaran aksi nyata. Diantaranya dengan cara mengadakan rapat dewan guru untuk mendukung keberhasilan program. 


CGP konsultasi dengan kepala sekolah

2. CGP berkolaborasi dengan standar kelulusan sebagai pembina OSIS serta melibatkan orangtua. Terkait dengan jenis produk yang akan dihasilkan untuk pameran produk dari barang bekas perlu dibahas dengan rekan sejawat juga.

Rapat koordinasi CGP dengan standar kelulusan sebagai pembina OSIS 

3. Survei kepedulian lingkungan untuk orangtua yaitu CGP memanfaatkan WAG untuk membagikan link tentang pertanyaan-pertanyaan yang menggali informasi kepedulian lingkungan siswa di rumah dan masyarakat. 

4.. Walikelas memberikan pertanyaan kepada murid kegiatan yang menarik untuk melakukan program samtaku (sampahku tanggungjawabku) kepada siswa di kelas mereka masing-masing.

5. Curah pendapat bersama komunitas eling (edukasi lingkungan) untuk mengetahui kegiatan yang menarik selama ini. Sekaligus momen-momen yang selama ini dapat menguatkan relasi antar komunitas eling dengan murid lain. Dengan curah pendapat inilah ada keterlibatan siswa dalam suara, pilihan dan kepemilikan murid
Voice : curah pendapat dengan melibatkan komunitas peduli lingkungan (eling)untuk mengetahui aktivitas apa saja yang menarik minat murid untuk melakukan program samtaku (sampahku tanggung jawabku).
Choice: Memberikan kesempatan murid untuk memilih jenis kegiatan yang menarik dan yang disukai ketika berinteraksi sosial diantara sesama murid.
Ownership : Memberikan kesempatan pada murid untuk mengambil peran dalam kegiatan yang akan dilaksanakan secara kolaboratif dalam program samtaku. Ketua komunitas edukasi lingkungan yaitu Nuha Shafia Al Firdausi memimpin siswa yang lain untuk berperan dalam kegiatan samtaku.



Kegiatan curah pendapat di komunitas edukasi lingkungan

PERASAAN (FEELING)

Perasaan saya ketika menjalankan aksi nyata Modul 3.3 Pengelolaan program yang berpihak pada murid dengan prakarsa perubahan: Program samtaku (sampahku tanggungjawabku) bagi seluruh siswa SMP Negeri 1 Kebasen . Saya sebagai CGP bersama-sama dengan murid sangat bersemangat dan antusias, demikian juga komunitas edukasi lingkungan (eling) yang ikut berdiskusi. Saya mengamati mereka sangat tertarik dan antusias dengan program kegiatan tersebut. Meskipun baru tahapan Buat Pertanyaan (B) dan Ambil Pelajaran (A) dan alur tahapan BAGJA, tetapi ide dasar dari Program samtaku yang menarik yaitu kegiatan “GIPYAK” (Gebyar Inovasi Potensi Anak yang Kreatif). Kegiatan Gipyak terdiri dari kegiatan pameran hasil daur ulang sampah, fashion show hasil karya daur ulang sampah, gerakan membuat lampion dari gelas plastik bekas dan membuat area “GIPYAK” (Gebyar Inovasi Potensi Anak yang Kreatif) yang berisi karya siswa baik dari barang bekas ataupun karya seni yang lain dengan memanfaatkan area rumah jalan mendapat respon positif dari para murid.


Dukungan dari kepala sekolah, rekan sejawat, murid, dan orang tua juga menambah semangat dan keyakinan saya (selaku CGP) bahwa program kegiatan ini akan sangat menank dan menyenangkan bagi murid sekaligus sebagai sarana mengembangan dan mempromosikan sikap kepemimpinan murid. Hal tersebut terlihat dari respon murid yang tergabung di komunitas edukasi lingkungan (eling) pada saat diskusi awal membahas tema kegiatan/program yang akan dilaksanakan. Rekan sejawat juga sangat mendukung dan siap membantu baik sebagai tim/panitia maupun sebagai pembina/pendamping selama program berlangsung. Saya juga merasa sangat senang dan lega, karena tugas Aksi Nyata Modul 3.3 adalah tugas terakhir dari seluruh rangkaian Modul pada Program Pendidikan Guru Penggerak dan telah selesai dikerjakan

PEMBELAJARAN (FINDINGS)

Belajar dari kegiatan Aksi Nyata Modul 3.3 Pengelolaan program yang berpihak pada murid yang saya laksanakan selama lebih dari seminggu ini, saya mendapat banyak sekali pengetahuan dan pengalaman antaranya tentang pentingnya mendengar suara (voice) dari murid, memberikan pilihan (choice), serta tentang kepemilikan (ownership) terhadap program yang akan dilaksanakan. Selain itu, saya dapat melihat dari murid yang memiliki jiwa kepemimpinan dan ada siswa yang baru mulai muncul jiwa kepemimpinannya. Mereka antusias dalam mempersiapkan program samtaku ini, meskipun baru pada tahap perencanaan (Tahapan B dan A).

PENERAPAN KE DEPAN (FUTURE) 

Berdasarkan hal tersebut, saya meyakini bahwa Program Samtaku (sampahku tanggungjawabku) di SMP Negeri 1 Kebasen akan menjadi kegiatan yang sangat menarik, menyenangkan, dan menantang. Melalui program samtaku ini, saya juga meyakini bahwa ini akan mampu mengembangkan dan mempromosikan sikap kepemimpinan (student agency) pada kegiatan “GIPYAK” (Gebyar Inovasi Potensi Anak yang Kreatif). Kegiatan ini berisi tentang (1) pameran hasil daur ulang sampah, (2) fashion show hasil karya daur ulang sampah, (3) gerakan membuat lampion dari gelas plastik bekas, (4) membuat area “GIPYAK” (Gebyar Inovasi Potensi Anak yang Kreatif) yang berisi karya siswa baik dari barang bekas ataupun karya seni yang lain dengan memanfaatkan area rumah jalan yang menghubungan antara gedung kelas dengan gedung keterampilan. 
Kedepan saya akan menerapkan dan mengembangkan pengetahuan pemahaman yang sudah didapat khususnya terkait dengan pengelolaan program berdampak positif pada murid. Muaranya adalah bagaimana saya mampu melaksanakan pembelajaran yang berpihak pada murid, menuntun segala kekuatan yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan, dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat. Anak mendapat haknya untuk merdeka belajar. Menjadi anak yang mandiri, kreatif dan mau bergotong-royong. Selain itu, saya akan terus berkolaborasi dengan teman sejawat di sekolah, komunitas praktisi, wali murid, masyarakat, dan steakholder serta mewujudkan sekolah sebagai ekosistem yang sehat, aman, nyaman dan berpihak pada murid.

PENUTUP

Demikian paparan Aksi Nyata Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid dengan Prakarsa Perubahan: Program samtaku (sampahku tanggungjawabku) melalui kegiatan “GIPYAK” (Gebyar Inovasi Potensi Anak yang Kreatif). 

Sesuai dengan tujuan, saya berharap program ini dapat menguatkan interaksi sosial antara komunitas eling (edukasi lingkungan) secara positif, arif, dan bijaksana melalui program samtaku (sampahku tanggungjawabku), serta dapat pengembangan kepemimpinan murid (student agency) membuka cakrawala pandang bagi para murid bahwa segala kemampuan dan potensi diasah dan dikembangkan secara optimal akan bermanfaat dalam kehidupannya di masa depan. Salam guru penggerak.



"Perubahan tidak dapat dimulai dari atas. Semuanya berawal dan berakhir dari guru. Jangan menunggu aba-aba, jangan menunggu perintah. Ambillah langkah pertama." 
- Nadiem Makarim-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

pendekatan,metode, dan teknik pembelajaran bahasa Indonesia

periodisasi sastra

perbedaan pusi lama dan puisi baru