demonstrasi kontekstual modul 3.1

 ANALISIS DAN REFLEKSI  PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM DILEMA ETIKA

BERDASARKAN NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN

Ditulis oleh Cholifatun, S.Pd Calon Guru Penggerak Angkatan V dari SMPN 1 Kebasen Kabupaten Banyumas

 

A. PRAKTIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM DILEMA ETIKA

Berdasarkan hasil wawancara pertama dengan kepala SMPN 1 Kebasen, Bapak Agus Triwahyono, S.Pd, pengalaman menghadapi dilema etika yang pernah terjadi yaitu berkaitan dengan kasus kepegawaian dimana ada seorang guru A yang sakit dan dalam proses penyembuhan sehingga tidak dapat mengajar. Guru tersebut sebenarnya dalam keadaan normal dapat berjalan, namun Ketika mengajar sudah tidak dapat mentransfer ilmu karena sering merasa pusing dan lupa apa yang sudah disampaikan. Siswa banyak yang mengeluh hanya diberi tugas tanpa dibahas hasil pekerjaan siswa tersebut. Sedangkan Pihak keluarga merasa bahwa guru ini masih dapat melaksanakan tugas mengajar.

Langkah-langkah atau prosedur yang dilakukan oleh kepala sekolah pada kasus dilema etika tersebut yaitu (1) mencari informasi ke siswa, (2) melakukan monitoring ke kelas tanpa diketahui oleh guru tersebut, (3) Menganalisa kasus tersebut terlebih dahulu, (4) koordinasi dengan bidang kesiswaan, kurikulum selanjutnya ke dinas pendidikan lalu ke BKSDM . (5) Memunculkan opsi trilemma yaitu sambil menunggu keputusan dari dinas pendidikan maka pembelajaran guru A  sementara diampu oleh guru-guru lain yang serumpun.

Hal-hal yang dianggap efektif menurut pak Agus Triwahyono adalah mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini, mengenali nilai yang bertentangan yaitu benar kalau siswa berhak mendapatkan pengajaran dan benar kalau kesehatan guru ini harus diutamakan.

Hal-hal yang selama ini menjadi tantangan dalam pengambilan keputusan pada kasus ini yaitu pihak keluarga merasa kalau guru A masih layak mengajar.

Dalam menyelesaikan kasus dilema etika tersebut maka akan diselesaikan secepatnya karena apabila terlalu lama siswa akan terlalu lama tidak mendapatkan pembelajaran yang semestinya. 

Seseorang yang selama ini membantu kepala sekolah dalam mengambil keputusan dalam kasus tersebut adalah dua orang wakil kepala sekolah dan kepala sekolah berkoordinasi dengan pihak dinas pendidikan untuk menyelesaikan kasus guru A tersebut. Kemudian pihak dinas pendidikan melanjutkan kasus ini ke BKSDM.

Pembelajaran yang dapat dipetik dari pengalaman beliau dalam mengambil keputusan dilema etika adalah Ketika pengambilan keputusan itu harus ada kerjasama dengan tim dan keputusan pada kasus ini harus ada rasa kepedulian dan kekeluargaan.

Berdasarkan hasil wawancara kedua dengan kepala SMP PGRI Kebasen, Ibu Galuh Pratiwi, S.T, pengalaman menghadapi dilema etika yang pernah terjadi yaitu pada kasus penerimaan siswa pindahan dari sekolah lain. Siswa ini di sekolah yang lain pernah melakukan perbuatan dan berperilaku negatif sehingga menyebabkan siswa ini diminta untuk pindah sekolah.

Kepala sekolah sebagai pengambil keputusan di sekolah akan menganalisis terlebih dahulu benar kalau siswa usia kurang dari 17 tahun itu harus bersekolah benar apabila walisiswa yang lain keberatan kalau ada siswa pindahan yang bermasalah. Kalau ada dua kepentingan yang sama-sama benar maka ini adalah dilema etika.

Langkah-langkah atau prosedur yang dilakukan dalam mengambil keputusan yaitu mengumpulkan fakta-fakta terlebih dahulu tentang kasus yang pernah diperbuat oleh siswa pindahan tersebut. Kepala sekolah mencari fakta tersebut dari siswa tersebut, orangtua, dan guru-guru di sekolah asalnya.

Hal-hal yang selama ini dianggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus dilema etika adalah penanganan khusus Ketika siswa itu baru masuk sekolah baru, bekerjasama dengan guru-guru.

Hal-hal yang menjadi tantangan dalam pengambilan keputusan dalam kasus ini adalah pandangan masyarakat yang menganggap siswa yang bermasalah kenapa diterima di PGRI. Hal ini menjadi anggapan

Permasalahan di sekolah lama akan muncul di sekolah yang baru, maka guru harus mengantisipasi perilaku siswa akan muncul Kembali. Penyelesaian masalah akan diselesaikan dengan prosedur yang telah ditentukan.

Wakil kepala sekolah dan guru yang mengurusi bidang kurikulum yang sering membantu kepala sekolah untuk pengambilan keputusan. 

Pembelajaran yang dapat dipetik dari pengalaman beliau dalam mengambil keputusan dilema etika adalah Ketika pengambilan keputusan itu dengan rasa empati, tidak selalu mengandalkan aturan yang ada harus benar-benar diberlakukan.

B. REFLEKSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM DILEMA ETIKA BERDASARKAN NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN

Hal-hal menarik yang muncul dari wawancara tersebut adalah bahwa dalam kasus dilema etika sebagai kepala sekolah selaku pengambil keputusan dan kebijakan tidak selalu berpegang teguh dengan aturan. Ada situasi dan kondisi yang mengakibatkan aturan tersebut fleksibel tidak kaku. Keputusan yang diambil dua kepala sekolah tersebut sudah mendasarkan keputusannya pada nilai-nilai kebajikan universal, berpihak pada murid dan tanggungjawab. Pengambilan keputusan harus dianalisis terlebih dahulu dengan empat paradigma dilema etika. Konsep pengambilan dan pengujian keputusan dapat memandu kita dalam pengambilan keputusan dalam situasi dilema etika ataupun bujukan moral yang membingungkan. 9 langkah pengujian tidak harus kaku dalam penerapannya.

Persamaan dari pengambilan keputusan dua kepala sekolah tersebut adalah dalam pengambilan keputusan selalu berdasarkan hal yang berpihak pada murid. Pada pengambilan keputusan mereka juga mendasarkan pada nilai-nilai kebajikan universal. Ada perbedaan dalam pengambilan keputusan kedua kepala sekolah itu yaitu adanya investigasi opsi trilema pada wawancara yang pertama.

Rencana ke depan para pimpinan dalam menjalani pengambilan keputusan yang mengandung unsur dilema etika adalah mereka harus mendasarkan keputusan pada nilai-nilai kebijakan universal, berpihak pada murid dan keputusan itu dapat dipertanggungjawabkan. Keputusan itu efektif apabila keputusan itu sudah dalam 9 langkah pengujian keputusan. Jadi apabila tidak lolos pengujian maka keputusan itu dihentikan jangan dilanjutkan.

Saya sebagai calon guru penggerak akan menerapkan pengambilan keputusan dilema etika pada lingkungan rumah saya. Penerapan pengambilan keputusan pada murid-murid yaitu pada saat saya selaku walikelas akan mempraktikkan pengambilan keputusan pada kasus dilema etika yang terjadi di dalam kelas. Pengambilan keputusan ini adalah keterampilan yang harus diasah agar semakin baik. Semakin sering kita berlatih menggunakannya, kita akan semakin terampil dalam pengambilan keputusan. Materi pengambilan keputusan akan saya sampaikan pada kolega guru-guru pada saat pertemuan. Penerapan pengambilan keputusan ini akan segera saya laksanakan.

 


 

 

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

pendekatan,metode, dan teknik pembelajaran bahasa Indonesia

periodisasi sastra

perbedaan pusi lama dan puisi baru