Refleksi diri tentang pemikiran Ki Hadjar Dewantara

           Refleksi diri tentang pemikiran Ki Hadjar Dewantara  

            KHD memiliki semboyan yaitu “Ing ngarso sung tulodo artinya menjadi seorang pemimpin harus mampu memberikan suri tauladan. Ing madyo mangun karso artinya seseorang guru di tengah kesibukannya harus mampu membangkitkan atau menggugah semangat. Tut wuri handayani artinya guru harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang.

            Pemikiran KHD ini membawa kemajuan di bidang Pendidikan dari dulu sampai sekarang. Perubahan kurikulum adalah penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya. Di setiap kurikulum pemikiran KHD pastinya menjadi dasar dari kurikulum tersebut. Menurut Awalidun Tjalla, pemerintah Indonesia menggunakan kurikulum 2013 saat ini. Adapun kriteria penilaian dalam praktik kurikulum pendidikan 2013. Kriteria penilaiannya meliputi, aspek pengetahuan, aspek keterampilan, aspek sikap, aspek perilaku. Secara tidak langsung penerapan penilaian di atas (ada dalam kurikulum pendidikan 2013) memiliki kesamaan dengan upaya penerapan nilai-nilai yang serupa dalam konsep pendidikan yang memerdekakan yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara.

Menurut BSNP atau Badan Standar Nasional Pendidikan, pengertian kurikulum merdeka belajar adalah suatu kurikulum pembelajaran yang mengacu pada pendekatan bakat dan minat. Di sini, para pelajar (baik siswa maupun mahasiswa) dapat memilih pelajaran apa saja yang ingin dipelajari sesuai dengan bakat dan minatnya.
Kurikulum atau program Merdeka Belajar ini diluncurkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim sebagai bentuk dari tindak evaluasi perbaikan Kurikulum 2013.

Pemikiran KHD masih dianggap relevan pada kurikulum Pendidikan sampai sekarang. Akan tetapi semboyan ini menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh kita bersama sebagai guru sudahkah kita lakukan sepenuhnya semboyan tersebut. Kita kadang lupa kalau sedang dicontoh oleh siswa-siswa. Pada kegiatan literasi di pagi hari siswa membaca buku ternyata bapak ibu gurunya sedang sibuk membahas topik yang tidak penting. Guru seharusnya mendampingi mereka untuk membaca buku juga. Seorang guru harus mampu membangkitkan atau menggugah semangat anak didiknya. Namun, ditengah kesibukan aktivitas dan kepentingan keluarga, hal ini membuat guru enggan mendampingi siswa yang sedang semangat untuk mengembangkan bakatnya.

Harapan saya setelah mempelajari modul 1 ini, saya akan dapat melaksanakan kurikulum yang memuat pemikiran KHD. Saya bisa memnajdi pemimpin pembelajar yang mampu memberikan suri tauladan, mampu memberikan semangat dan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang. Menurut saya mau menjalankan kurikulum apapun kalau guru sebagai pemimpin pembelajar tidak melaksanakan semboyan dari KHD pasti penerapan kurikulum tersebut kurang berhasil optimal dalam membentuk generasi berkualitas sesuai yang diharapkan.

Harapan saya setelah mempelajari modul 1 ini dapat berdampak pada siswa di sekolah saya. Lulusan dari sekolah saya menjadi siswa yang bermutu, berbudaya dan berwawasan lingkungan, kompetitif berdasarkan iman dan takwa.

Dalam Kegiatan modul 1 saya berharap mendapatkan ilmu dan kiat yang dapat membangkitkan kemampuan saya sehingga menjiwai dan mampu melaksanakan pemikiran dari KHD tersebut. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

pendekatan,metode, dan teknik pembelajaran bahasa Indonesia

periodisasi sastra

perbedaan pusi lama dan puisi baru